5 Kasus Hacker dan Pemblokiran Paling Heboh di Indonesia Tahun 2017
5 Kasus Hacker dan Pemblokiran Paling Heboh di Indonesia Tahun 2017
Aksi peretasan dan pemblokiran terhadap akun-akun sosial media memang menjadi kasus yang seringkali terjadi di dunia maya. Bukan cuma akun-akun sosial media, sejumlah situs dan aplikasi pun ikut menjadi korban peretasan dan pemblokiran. Di Indonesia sendiri, aksi peretasan dan pemblokiran ini memang seringkali terjadi, mengingat negara kita merupakan salah satu negara dengan jumlahhacker terbanyak.
Jika kita tilik lagi ke belakang, di tahun 2017 ada banyak sekali kasus peretasan dan pemblokiran yang menyita perhatian publik. Nah, kali ini Jaka ingin mengajak kamu kembali mengingat tentang apa saja sih aksi-aksi peretasan dan pemblokiran yang paling heboh di Indonesia sepanjang tahun 2017. Simak ulasannya berikut ini.
Baca Juga:
- 7 Cara Menjadi Seorang Hacker Komputer Sejati
- 7 Cara Meningkatkan Keamanan Komputer dengan Mudah
- Mengerikan! Ini 3 Kasus Peretasan Terbesar di Dunia
5 Kasus Peretasan dan Pemblokiran Paling Heboh di Indonesia Tahun 2017
1. Peretasan Situs Telkomsel
Kasus peretasan yang satu ini memang ramai diperbincangankan netizen sampai-sampai jadi trending topic di Twitter. Aksi yang terjadi pada 28 April 2017 sekitar pukul 05.30 ini dianggap mewakilkan jeritan hati para pelanggan Telkomsel yang merasa bahwa operator plat merah ini terlalu mahal.
Lewat pesan yang ditinggalkan di dalam situs tersebut, sang hacker meminta agar Telkomsel menurunkan tarifnya. Banyak yang setuju dengan aksi ini, tapi sebagai salah satu operator yang memiliki jumlah pelanggan lebih dari setengah total penduduk Indonesia, Telkomsel merasa tarif mereka masih dalam batas wajar.
2. Pemblokiran Telegram
Telegram resmi diblokir oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika per 14 Juli lalu. Sontak aksi pemblokiran yang satu ini juga menjadi topik pembahasan netizen. Alasan pemblokiran ini sendiri, karena pemerintah yang menganggap Telegram sebagai tempat berkumpulnya para penganut radikalisme dan terorisme.
Akibat pemblokiran ini, sang pencipta aplikasi Telegram pun menyempatkan diri mendatangi Indonesia dan tak berapa lama per 10 Agustus lalu, layanan yang sebelumnya diblokir oleh Menkominfo ini akhirnya kembali dibuka. Tapi hal itu dapat terjadi tentunya setelah pihak Telegram setuju untuk menutup sejumlah channel yang memuat konten radikal dan terorisme.
3. Peretasan Komputer Lewat Virus Ransomware WannaCry
Kasus peretasan yang satu ini tidak hanya menghebohkan Indonesia, tapi juga seluruh dunia. Aksi ini terjadi pada tanggal 13 Mei 2017. Virus yang melumpuhkan perangkat dan jaringan komputersecara besar-besaran di seluruh dunia ini menyerang tidak hanya pada satu perusahaan tertentu saja, tetapi juga ke sejumlah rumah sakit, bank, operator telekomunikasi, kereta dan lain sebagainya.
Di Indonesia, serangan virus ini terdeteksi menyerang sejumlah rumah sakit dimana hampir semua perangkat komputer di rumah sakit tersebut terkunci dan semua data yang tersimpan terenkripsi hingga tidak dapat diakses, sementara untuk bisa mengaksesnya kembali korban diharuskan membayar uang tebusan lewat pembayaran Bitcoin.
4. Pemblokiran Whatsapp
Netizen dihebohkan dengan kabar bahwa pemerintah Indonesia akan memblokir aplikasi chattingWhatsapp. Alasan pemblokiran ini sendiri dikarenakan adanya konten pornografi di fitur Gif dalam Whatsapp. Pemerintah yang menemukan adanya konten berbau pornografi di fitur Gif Whatsapp mengancam akan memblokir aplikasi ini per 8 November lalu, tapi setelah diberi tenggat waktu 2 x 24 jam, pihak Whatsapp memenuhi permintaan pemerintah Indonesia dengan menarik semua konten berbau pornografi agar tidak bisa diakses lagi di aplikasi mereka. Dengan demikian, pemblokiran terhadap aplikasi Whatsapp pun dibatalkan oleh pemerintah.
5. Pemblokiran Akun Facebook FPI
Akun media sosial FPI diduga diblokir per tanggal 21 Desember kemarin. Mulai dari akun Facebook, Twitter, hingga Instagram milik FPI tidak dapat diakses. Akibat aksi ini pihak FPI mengancam akan memboikot semua media sosial produk Amerika sebagai pembalasan atas pemblokiran akun mereka. Lalu sebagai gantinya, FPI akan menggunakan media yang mereka ciptakan sendiri yang diklaim lebih pro Islam.
Itulah dia 5 aksi peretasan dan pemblokiran yang paling heboh di Indonesia sepanjang tahun 2017. Bagaimana menurutmu, Gangs? Perlu nggak sih melakukan aksi peretasan dan pemblokiran terhadap situs, akun atau aplikasi-aplikasi tertentu? Share pendapatmu di kolom komentar dan tonton juga penjelasan Mbak JT di video berikut ini, Gangs!
Tidak ada komentar