Breaking News

5 Alasan Mengapa Lebih Baik Jangan Jadi YouTuber, No. 4 Bisa Bikin Bunuh Diri



5 Alasan Mengapa Lebih Baik Jangan Jadi YouTuber, No. 4 Bisa Bikin Bunuh Diri



Kita semua pasti sudah pernah atau bahkan sering membuka situs yang menyediakan banyak sekali video yang dibuat oleh para konten kreator atau yang sering disebut YouTuber. Ya, ada banyak sekali jenis konten di YouTube, mulai dari daily vlog sampai dengan cerita seram bahkan acara televisi.
Banyak orang yang jadi termotivasi untuk menjadi YouTuberkarena jika akun kamu sudah terpasang Adsense dan mendapatkan banyak penonton, maka kamu bisa mendapatkan uang yang tidak sedikit. Namun, kali ini Jaka akan memberikan 5 alasan mengapa lebih baik kamu jangan jadi YouTuber. Wah, kenapa begitu ya? Simak ulasan Jaka ini yuk!
Baca Juga:
  • Nostalgia! 5 Game Online Jadul yang Dihidupkan Kembali di Smartphone
  • Bukannya Menghibur, 5 Game ini Justru Bikin Gamer Makin Stres
  • 5 Game Ini Jadi Kegagalan Terbesar Sepanjang Sejarah Industri Video Game

5 Alasan Mengapa Lebih Baik Jangan Jadi YouTuber, No. 4 Bisa Bikin Bunuh Diri

1. Syarat Memonetisasi Video Semakin Berat

Sekarang ini sedang ramai diperbincangkan peraturan YouTube yang baru. Banyak pihak yang menganggap bahwa peraturan memonetisasi video YouTube terbaru ini sangat menyulitkan bagi para konten kreator kecil. Bahkan YouTuber gaming asal Swedia, Pewdiepie ikut angkat suara mengenai hal ini.
YouTube mengeluarkan peraturan monetisasi dengan syarat minimal 4.000 jam waktu tayang dalam 12 bulan terakhir dan 1.000 pelanggan atau subscriber, sebelumnya bahkan YouTube pernah membuat peraturan minimal 10.000 jumlah penonton. Oleh karena itu, ada kemungkinan ke depannya YouTube akan semakin memperketat peraturannya dalam memonetisasi video di platformnya.

2. Sulitnya Mencari Konten Original

Hampir semua konten sudah tersedia di YouTube, mulai dari gaming, beauty vlogger, daily vlog, berbagai tutorial, bahkan video reaction. Semua itu membuat para konten kreator kecil kesulitan untuk membuat suatu video yang berbeda dari yang lain, kemungkinannya bahkan bisa dibilang 1:1000. Karena penonton pasti lebih memilih menonton channel YouTube yang memang sudah terkenal dibandingkan menonton channel yang baru dan memiliki konten yang sudah biasa. Tapi tidak ada salahnya jika kamu ingin mencoba dan memang mempunyai hobi untuk membuat video.

3. Tidak Boleh Berkata Kasar

Channel YouTube ingin para konten kreatornya mempunyai video yang family friendly, di mana video itu bisa ditonton oleh semua kalangan mulai dari anak kecil sampai orang dewasa tanpa terkecuali. Jika kamu berkata kasar, maka iklan pada video kamu akan langsung dicabut oleh YouTube. Efek ini juga berlaku untuk konten kreator yang sudah besar sehingga sempat menjadi perbincangan para konten kreator besar karena hal ini mengurangi penghasilan mereka.

4. Siap Jadi Bahan Bully

Bagi kamu yang tidak kuat mental lebih baik jangan pernah bermimpi menjadi YouTuber! Karena kamu harus bisa melakukan hal yang tidak boleh salah. Jika kamu melakukan hal yang salah sedikit, maka akan menjadi perbincangan publik.
Contoh di antaranya ada Laurentius Rando dengan masalahnya terkait salah beli dan cuma ceban, Pewdiepie dengan masalahnya di Fiverr, Logan Paul karena menemukan mayat di hutan di Jepang, dan lain sebagainya. Namun semua kembali lagi ke diri masing-masing, apakah kamu memiliki mental baja atau tidak.

5. Hidupmu Berada di Tangan Subscriber

Kamu harus mengikuti permintaan subscriber dan membuat puas subscriber kamu untuk mendapatkan jumlah penonton dan waktu tayang yang banyak.
Itulah 5 alasan mengapa lebih baik jangan jadi YouTuber. Namun, kembali lagi pada diri kamu, jika memang kamu yakin akan tekadmu maka lakukanlah!

Tidak ada komentar