Breaking News

Ternyata 6 Fakta Kota Padang Ini Jarang Diketahui Lho!


Ternyata 6 Fakta Kota Padang Ini Jarang Diketahui Lho!




Jika bicara soal Padang, apa yang pertama kali terbesit di benak Kamu? Lezatnya rendang, sate padang, atau mungkin rumah gadang yang memiliki arsitektur unik ya.
Tidak salah jika kamu memikirkan hal-hal tadi tentang Padang. Tapi tahukah kamu, sebenarnya di kota yang menjadi kota terbesar di kawasan pantai barat Sumatera ini juga memiliki banyak hal menarik lainnya yang perlu diketahui. Apa saja ya?

Fakta Kota Padang yang Jarang Diketahui

fakta kota padang
Sumber foto: Sumber: vivisafitri
Jangan cuma tahu Rumah Makan Padang yang terkenal murah meriah tapi memiliki rasa yang nikmat. Atau merasa bangga karena rendang jadi makanan paling lezat di dunia. Tapi kamu harus tahu juga fakta dan sejarah Padang berikut!

1. Sejarah

Di tahun 1649, koloni Inggris datang ke Padang. Namun, kota ini baru bekembang pada masa kependudukan Belanda di bawah bendera VOC di tahun 1663 yang dibarengi migrasi penduduk Minangkabau dari Luhak. Muara yang bagus menjadi daya tarik tersendiri sehingga membuat VOC membangun pelabuhan dan pemukiman baru di pesisir barat Sumatera ini.
fakta-sejarah-kota-padang
Sumber foto: Sumber: ShopBack
Gerakan melawan monopoli VOC terjadi pada tanggal 7 Agustus 1669 (yang kemudian ditetapkan sebagai hari jadi Kota Padang) oleh masyarakat Pauh dan Koto Tengah. Sayangnya, pergerakan tersebut dapat diredam oleh VOC. Setelah itu, Padang menjadi daerah yang kerap menjadi rebutan bangsa Eropa lainnya.

2. Asal-Usul Nama

Ada dua versi terkait asal-usul nama Padang. Keduanya sama-sama diambil dari bahasa, yakni bahasa Indonesia dan bahasa Minang.
Konon, wilayah ini dinamai padang karena sesuai dengan definisi kata tersebut dalam bahasa Indonesia. Padang diartikan sebagai suatu tanah yang datar dan luas. Hal ini cocok dengan topografi Padang yang memang berupa dataran rendah dan dikeliling bukit-bukit yang tidak terlalu tinggi. Dengan demikian, masyarakat kala itu kemudian menyebut wilayah mereka dengan sebutan Padang.
fakta-sejarah-kota-padang-2
Sumber foto: Sumber: harmanza.wordpress.com
Sementara itu bila ditinjau dari asal bahasa Minang, padang berarti pedang. Alkisah, kawasan ini dulunya adalah kawasan rantau yang berasal dari Dataran Tinggi Minangkabau. Adapun asal tempat mereka berada di pinggiran selatan Batang Arau (Seberang Padang). Para perantau ini memiliki pedang yang digunakan untuk berburu binatang atau melindungi diri dari serangan musuh.

3. Kebudayaan

Meski telah menjadi pusat perekonomian dengan jumlah pendapatan per kapita tertinggi untuk wilayah Sumatera Barat, Padang juga masih menjaga dengan baik kebudayaannya seperti berikut ini:
  • Alat Musik Tradisional
fakta-sejarah-kota-padang-3
Sumber foto: Sumber: YouTube
Pada dasarnya, musik khas Minang dapat dibuat dengan aliran jenis musik apa pun. Kendati demikian, ada beberapa instrumen khusus yang digunakan untuk menciptakan nuansa Minangkabau tetap hadir dalam setiap musik yang disajikan, yakni bansisaluanggandang tabuikrabab, dan talempong.
  • Lagu Tradisional
Bila diperhatikan, lagu-lagu Minangkabau memiliki suasana melankolis. Hal ini dapat dikaitkan dengan kondisi masyarakatnya yang menjunjung tinggi rasa persaudaraan, hubungan kekeluargaan, dan rasa cinta akan kampung halaman. Adapun beberapa lagu tradisional wilayah ini antara lain Kembanglah BungoRang Tau, dan Barek Solok.

Tarian Tradisional

Tarian tradisional di wilayah Padang dan Sumatera Barat secara garis besar dipengaruhi oleh kebudayaan etnis Minangkabau dan** Mentawai**.
fakta-sejarah-kota-padang-4
Sumber foto: Sumber: BeritaDaerah
Kebudayaan Minangkabau sendiri dalam seni tari cukup banyak dipengaruhi oleh kultur Islam sehingga memberikan sentuhan klasik seperti tari piring dan tari payung. Sementara kebudayaan Mentawai banyak memberikan sentuhan seni bela diri yang membuat kombinasi unik.

Rumah Adat

Rumah gadang sebagai rumah adat Minangkabau biasanya didirikan di atas sebidang tanah dan diwariskan turun temurun. Jika diamati, tak jauh dari kompleks rumah gadang, akan ditemui sebuah surau yang digunakan untuk tempat ibadah dan tempat tinggal lelaki dewasa yang belum menikah. Sementara itu, rumah adat kaum Mentawai disebut dengan rumah uma, yakni rumah panggung besar dengan tinggi lantai dari tanah sekitar 1 meter dan diisi oleh lima hingga sepuluh keluarga.

Tidak ada komentar