Monas Bukan Maskot Jakarta, Cek 5 Fakta Unik Jakarta Ini Yuk!
Monas Bukan Maskot Jakarta, Cek 5 Fakta Unik Jakarta Ini Yuk!
Bagi sebagian orang, Jakarta tak ubahnya tempat merajut asa. Kota yang terkenal dengan ikon Monumen Nasional-nya ini memang sejak dulu menjadi tujuan utama para warga dari pelosok negeri yang ingin mengadu nasib. Mungkin kamu salah satunya.
Pemandangan jalanan macet, asap kendaraan, gedung-gedung tinggi, dan permukiman kumuh seakan berpadu membentuk identitas ibu kota. Namun, Jakarta tidak melulu tentang kehidupan yang keras dan super sibuk. Ada beberapa fakta menarik tentang ibu kota yang mungkin dapat memperkaya wawasan Kamu!
Fakta Menarik Tentang Jakarta
Jika kamu ada di luar kota Jakarta, segera book tiket pesawat ke Jakarta dari Airy. Soalnya harga tiketnya terjangkau dan lagi ada promo nih! Gak mau kan ketinggalan hal menarik dari Jakarta berikut?
1. Surga Bagi Para Pencinta Wisata Sejarah
Jakarta merupakan tempat yang tepat bagi Kamu yang mencintai wisata museum. Pasalnya, ada kurang lebih 50 museum yang dapat Kamu kunjungi di Jakarta. Sebut saja Gedung Joeang 45, Museum Fatahillah, Museum Gajah, dan Museum Wayang. Di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Kamu bahkan dapat menemukan puluhan museum tematik seperti Museum IPTEK, Museum Transportasi, Museum Dirgantara, Museum Perangko, hingga Museum Telekomunikasi.
2. Jangan salah, Maskot Jakarta Ternyata Bukan Monas!
Monumen Nasional (Monas) bisa jadi merupakan hal pertama yang terlintas di pikiran banyak orang ketika ditanya soal Jakarta. Saking familiernya dengan bangunan tinggi tersebut, banyak yang berpikir bahwa Monas adalah maskot Kota Jakarta.
Padahal, maskot resmi Jakarta adalah patung burung elang bondol dan salak condet. Patung tersebut ditetapkan sebagai maskot Jakarta sejak tahun 1989. Namun, seiring berkembangnya zaman, Jakarta semakin banyak dihuni gedung-gedung dan bangunan tinggi ikonik sehingga keberadaan patung elang bondol itupun semakin terlupakan.
3. Salah Satu kota dengan Mal Terbanyak di Dunia
Kalau di negeri Paman Sam banyak mal yang perlahan tutup karena perubahan kebiasaan belanja masyarakatnya, di Jakarta mal seakan-akan tetap tumbuh subur. Saking banyaknya, Jakarta bahkan sempat dinobatkan sebagai kota dengan jumlah mal terbanyak di dunia. Bayangkan saja, setidaknya ada sekitar 173 mal besar yang tersebar di seantero Jakarta!
Pengunjung yang datang setiap harinya pun tidak pernah surut. Kebanyakan warga Jakarta sering menghabiskan waktu luang di mal untuk sekadar window shopping, atau makan di restoan maupun kafe. Banyaknya pusat perbelanjaan yang hadir di Jakarta tersebut mau tidak mau membentuk stereotipe masyarakat Jakarta yang konsumtif.
4. Jakarta Punya Beberapa Nama Berbeda
Sebelum dikenal sebagai Jakarta, kota yang berada di barat laut Pulau Jawa ini punya beberapa nama berbeda. Pada masa kolonial, Jakarta sempat dijuluki sebagai Sunda Kelapa, Sta Batavia, Gementee Batavia, dan Stad Gementee Batavia.
Beralih ke masa pendudukan Jepang, nama Jakarta pun diubah menjadi Betsu Shi hingga Jakarta Toko. Barulah pada masa kemerdekaan, ibu kota Republik Indonesia ini dikenal dengan nama Jakarta, yang juga berkedudukan sebagai provinsi khusus.
5. Stasiun Kereta Api Terbesar di Asia Tenggara ada di Jakarta
Stasiun Jakarta Kota dulunya sempat dinobatkan sebagai stasiun terbesar se-Asia Tenggara. Stasiun yang dibangun sejak zaman kolonial ini juga merupakan yang terpadat. Dulu, setiap harinya, ada setidaknya 580 kereta yang datang dan pergi. Stasiun Jakarta Kota dinobatkan sebagai cagar budaya berdasarkan surat keputusan Gubernur DKI Jakarta No. 475 Tahun 1993. Meski demikian, Stasiun Jakarta Kota tetap sibuk hingga saat ini, tapi bedanya hanya melayani perjalanan KRL menuju daerah-daerah di Jakarta dan sekitarnya.
Wisata tidak selalu harus di pantai atau pegunungan. Kota besar seperti Jakarta pun punya daya tariknya tersendiri melalui aktivitas masyarakatnya yang super sibuk serta tingginya gedung-gedung perkantoran di sekitarnya.
Tidak ada komentar